Semenjana fajar tiba
Berusaha membangunkan hati yang lelah
Dan pejam mata yang masih terasa basah
Karena berselimut rinai hujan
Di tepi harap
Sembari membuka jendela yang telah lama tertutup
Pelan pelan ku hirup udara yang masih terasa dingin
Terlihat di langit sana
Ada bintang terang di ufuk timur
Sebentar lagi kataku
Aku ingin sebentar lagi menutup harap ku
Dengan mimpi indah yang baru saja ku nikmati
Namun fajar enggan mendengar kan celoteh ku
Bahkan gerimis ikut bertamu di pagi buta
Kian samar samar gerombolan awan hitam mulai menutup langit
Bintang Venus cantik itu mulai tersamarkan oleh bayang bayang hujan
Apa aku masih bermimpi
Waktu cepat sekali berlalu
Air mata yang mulai kering perlahan lahan kusapu
Bersama sepenggal doa yang kulambungkan tinggi tinggi
Beriring angin hujan yang menerbangkan nya entah ke belantara danau mana...?
Pagi dingin sekali
Tangan dan pundak ini dibuat gigil
Apakah hujan ini sedingin salju abadi di kutub Utara
Tak tau juga....
Aku merangkai aksara aksara ambigu
Yang terdengar lucu
Di telinga telinga orang tuli
Persetan... tentang hangat pagi hari itu
Tak kudapati...
Bahkan cantik bintang timur yang ku tatap biasanya tertutup awan hujan
Mungkin masih terlalu pagi
Aku meneguk kopi yang sangat pahit
Bersamaan rokok yang terasa hambar di isap
Ada apa dengan semesta ku
Kau bercanda sungguh tidak lucu
Kenapa kau bermain main
Dengan anak manusia yang kehilangan harap
Apa kau ingin menelan nya ke dalam jurang kenyataan
Yang berhias senyum manis gadis buta yang mulai menggambar warna jingga di langit malam
Lucu sekali.....
Komentar
Posting Komentar