Di sebuah halte kosong
Tempat dimana kita biasa bercengkrama
Aku berteduh
Dari deras nya hujan yang turun hari ini
Entah mengapa
Tak ada satu manusia pun yang berteduh disini
Dikota ini
Orang orang lebih suka Bermandi hujan
Untuk pulang
Karna mungkin ada hangat peluk seseorang yang menyambut nya dirumah
Sedangkan aku
Aku lebih memilih berteduh
Karena aku tak memiliki arah pulang
Aku seketika teringat
Tentang sapaan hangat mu di halte ini
Hari itu
Aku berteduh dan beristirahat di sebuah halte
Setelah lelah kesana kemari mencari kerja
Aku pun teringat saat kamu bersandar di bahuku di tempat ini
Bersama kopi Sumatra yang biasa kau bawa
Di botol kaca
Kau bercerita
Tentang mimpi mimpi untuk mendaki gunung
Sedangkan aku
Aku sempat memilih pensiun mendaki gunung
Karena terlalu banyak kenangan pahit yang sempat terukir
Bersama orang yang salah
Aku suka tempat yang tinggi katamu
Aku menyukai pantai kata ku
Aku ingin bercerita tentang indah senja diatas bukit kepada anak ku nanti katamu
Biar anakku bangga bahwa ibunya ini seorang petualang
Aku hanya tersenyum waktu itu
Bagaimana cara mu mendaki gunung gunung yang ingin kau kunjungi kataku
Kan ada kamu yang menemani dan menjagaku katamu
Kau kan dulu suka mendaki gunung katanya
Itu dulu...kataku
Tak bisakah kita kepantai saja kataku
Mendaki gunung melelahkan
Gak mau .....
pantai membuat kulitku hitam
Gerutumu sambil cemberut manja
Kau sungguh menggemaskan waktu itu
Padahal mendaki juga membuat hitam
Aku mengiyakan saja semua keinginan mu
Darinya juga aku mulai banyak mengenal kopi
Dia selalu menyuguhkan ku kopi Sumatra
Kopi yang menurut ku sangat lah pahit
Namun entah mengapa dia suka sekali kopi itu
Kopi memang harus pahit katanya...
Kalo mau manis minum aja susu atau teh...
Tapi tenang kopi buatan ku Takan sepahit perpisahan...
Dan Takan menyakitkan seperti di tinggal nikah mantan...
Wkwkwk dia suka sekali mengejek ku seperti itu
Dia sangat lucu berusaha romantis dengan kata-kata nya
Walaupun aku tau kata kata itu muncul dari novel yang biasa dia baca
Ada banyak kebiasaan unik darinya yang selalu kuingat
Bahkan enggan untuk kulupakan
dia selalu membawa spidol hitam
Dan dia akan menggambar wajah tersenyum di tangan sebelah kiri ku tepat nya di atas nadiku
Dia bilang itu semangat agar kau selalu bahagia
Kau boleh menghapus nya ketika kau ingin sholat
Dan pastikan ketika kau sholat kau sudah kembali bahagia...
Dan ketika dia marah ngambek dan ga mau ngomong
Dia cuma menggambarkan wajah marah di tangan sebelah kanan ku
Ya...tepat di atas nadi
Dia hanya diam dan ga mau bicara
Namun jika emosi nya sudah reda
Dia akan meminta tangan kananku
Dan menghapus gambar wajah marah tersebut
Dia sangat lah protektif dan pencemburuan
Apalagi jika menyangkut cerita
Soal mantan
Meski sering dia lah yang suka mengungkit kisah masa lalu ku sebagai bahan ejekan
Mantan ampas 5 tahun katanya...
Namun aku bersyukur
Tuhan menghadirkan dia untuk ku bisa sembuh dari jerat kesedihan dimasa lalu
Seandai aku bertemu dengannya lebih awal
Aku pasti akan lebih memilih nya
Andai waktu bisa diulang kembali
Aku tak ingin menghabiskan waktu yang salah dengan orang yang ternyata begitu mudah melupakan apa namanya ketulusan dan perjuangan
Jika Tuhan bertanya
Dimasa mana kau ingin kembali
Aku pun pasti meminta untuk kembali
Dimasa dimana aku pertama kali bertemu dengannya dihalte ini...
Namun semua juga sebentar
Meski hanya sebentar terimakasih untuk sembuh
Yang diberikan
Semua sangat berharga
Lebih dari apapun yang terjadi di masalaluku
Komentar
Posting Komentar